Wednesday, July 18, 2012

Kucing - Kucing di Rumah Kami

Sebenarnya saya bingung untuk memberi judul tulisan saya kali ini. Kucing - Kucing di Rumah Kami ? cocok gak ya kira2 judulnya. Soalnya kali ini saya ingin menceritakan kucing-kucing yang sering mampir ke rumah kami. Kucingnya ya kucing kampung, bukan kucing peliharaan  seperti kucing angora atau kucing persia.Karena saya dan suami kebetulan sama-sama suka sama kucing, jadi ya senang aja kalau ada kucing yang datang. Kalau ada makanan pasti kami beri makan. Tetapi tidak pernah kami biarkan untuk menginap di rumah. Kalau malam ya kami keluarkan. Anak pertama kami, Difa, sekarang juga mulai suka kucing. Kalau ada kucing yang datang langsung dikejar mau dipencet hidungnya. Ini beberapa kucing yang pernah mampir ke rumah :

1. Jemau
Jemau lagi berburu
Berjemur di rerumputan

Jemau ? Kenapa saya beri nama Jemau ? saya juga gak tau hehehe..... soalnya iseng aja ngasih nama kucingnya. Yang pasti ini kucing kalau saya panggil Jemau dari jauh eh langsung mendekat. Kucingnya kecil, bisa dibilang "kate" kalau ayam. Warna bulu dominan hitam dengan sedikit putih disekeliling hidung dan di kaki. Yang unik iyu adalah hidungnya hitam sendiri dikelilingi oleh warna putih. Jemau sampai sekarang masih hidup dan sudah tidak pernah main ke rumah lagi. Mungkin sudah mendapat tempat tongkrongan yang baru :)


2. Mau Mau
Sakit tidur di sofa
Jagain buku
Mau mau pertama kali main ke rumah kami dalam keadaan sakit dan luka. Badannya kurus dan lemah, jalan aja gak kuat jadinya tidur terus tak berdaya. Waktu itu saya lagi hamil "Difa" anak pertama kami. Mama aja suka marah kalau saya dekat ama kucing, takutnya nati ada apa-ama ama bayi yang sedang saya kandung. Tapi saya gak tega lihat keadaan mau-mau seperti itu. Lukanya saya obatin dengan betadin, dan obat dalamnya saya kasih amoxilin. Alhamdulillah sembuh. Setelah itu dia jadi penurut sekali, kemana-mana pasti saya diikuti. Kalau di panggil namanya dari jauh pasti langsung datang mendekat. Tetapi setelah kami pindah rumah nasibnya entahlah bagimana sekarang. Semoga masih hidup.

3. Cemeng
Nongkrong di atas
Loncat gak ya.....
Wah lagi difoto ya
Cemeng ini menurut saya bukan kucing kampung. Mungkin termasuk kucing ras karena bulunya bagus dan lembut. Semuanya berwarna putih, hidungnya putih kemerah-merahan. Sayangnya umurnya gak panjang. Cemeng meninggal karena luka besar di kakinya. Analisa saya itu karena dilempar batu. Entahlah siapa yang tega melakukannya.

4. Kucing lainnya
Frengko dan Tongki
Tongki

0 comments:

Post a Comment